KOTA EKOLOGIS
Definisi
Kota
ekologis adalah sebuah kota yang sehat dimana penduduk yang tinggal di dalamnya
dapat hidup dengan baik dengan penggunaan sumber daya alam dengan seminimal
mungkin. Serta adanya keseimbangan antara pembangunan dengan kelestarian
lingkungan. Untuk mewujudkannya kita dapat melakukan hal-hal berikut ini:
-
Menggunakan material dan energi setempat
seperti udara, air, cahaya matahari, angin dan air hujan.
-
Menggunakan vegetasi untuk mengendalikan
iklim di daerah tersebut.
-
Meningkatkan hubungan dengan penduduk lainnya serta
membuat komunitas yang tujuannya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Masalah
Pertumbuhan penduduk di sebuah kota dengan begitu cepat
dan tidak adanya keseimbangan antara pertumbuhan penduduk dengan perkembangan
serta pertumbuhan alam menjadi salah satu faktor kehancuran suatu kota.
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendalikan ini dapat
menimbulkan dampak pada lingkungan sekitar. Inilah beberapa dampak tersebut:
-
Kota menjadi tercemar dengan
sampah-sampah
-
Sungai dan danau menjadi tercemar karena
industri-industri yang membuang limbahnya ke sembarang tempat
-
Tumbuh-tumbuhan yang alami hilang karena
disingkirkan untuk menanam tanaman yang dapat dijadikan makanan untuk penduduk
-
Kemacetan yang disebabkan kendaraan
membuat udara menjadi tercemar karen polusi dari asap kendaraan
Ancaman-ancaman tersebut mewajibkan kita untuk sadar
lingkungan dan melestarikan alam. Dalam studi arsitektur, kota-kota ini harus
distruktur ulang untuk menggunakan energi secara efisien dan menjadi kota yang
masuk kategori kota yang sehat.
Kota
ekologis adalah kota yang sehat secara ekologis. Dimana kategori kota yang
sehat secara ekologis adalah sebagai berikut:
-
Seakrab mungkin dengan lingkungan
-
Keseimbangan yang optimal antara
populasi dan sumber daya
-
Berbagai sektor (ekonomi, sosial, dan
fisikal pada struktur kota) yang maksimum
Saat
ini tidak ada kota yang benar-benar memenuhi kategori-kategori tersebut.
Namun para peneliti
dapat melihat potensi-potensi kota ekologi seperti energi yang ramah lingkungan
seperti energi angin, energi matahari, teknologi daur ulang, bangunan hijau,
perekonomian hijau dan lain-lain.
Solusi
Daripada
meningkatkan atau mengembangkan pabrik-pabrik kendaraan bermotor serta
infrastruktur yang dibangun tidak ramah lingkungan, lebih baik meningkatkan
serta mengembangkan aristektur-arsitektur yang kokoh serta mendukung penuh
penghijauan. Misalnya membangun serta mengembangkan fasilitas bagi pejalan
kaki, pesepeda, dan meningkatkan sarana dan prasarana transportasi umum yang
mencakup ke seluruh daerah sehingga penduduk tidak memerlukan kendaraan pribadi
lagi. Serta mengembangkan sektor teknologi transportasi yang menggunakan energi
yang dapat diperbaharui dan seimbang dengan pelestarian dan pemulihan tanah dan
air.
IEFS
(International Ecocity Framework and Standards) menetapkan 15 kategori kota
yang nantinya kota tersebut akan dianalisa dan diukur berdasarkan
komponen-komponen ini secara lebih lanjut.
Komponen-komponen
tersebut adalah:
1.
Kemudahan akses transportasi
2.
Udara yang bersih
3.
Tanah yang sehat
4.
Air yang bersih dan aman
5.
Sumber daya yang dapat
dipertanggungjawabkan (sumbernya, cara mengelolanya tanpa mempengaruhi manusia
serta ekosistem)
6.
Energi yang bersih dan dapat
diperbaharui
7.
Makanan yang sehat
8.
Keaneka ragaman hayati yang sehat
9.
Daya dukung bumi
10.
Integritas ekologi
11.
Budaya yang sehat
12.
Kapasitas komunitas bangunan
13.
Ekonomi yang sehat
14.
Edukasi yang baik
15.
Kualitas hidup yang baik
Suatu
prinsip dan strategi pembangunan kota ekologis, meliputi beberapa hal berikut:
a. Mengembalikan lingkungan yang mengalami degradasi
·
Membangun
kota dengan konsep taman
·
Menetapkan
koridor hijau di kawasan pedesaan dan perkotaan
·
Meningkatkan
kegiatan pedesaan untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan
b. Mengoptimalkan dayaguna energi
·
Penggunaan
energi yang dapat diperbaharui seperti angin, matahari
·
Penerapan
ventilasi dan insulasi pada bangunan untuk mengoptimalkan cahaya matahari
·
Mengurangi
konsumsi energi melalui desain yang tanggap pada iklim, penggunaan low
energy alternatif
·
Menggunakan
material produksi lokal
c. Menyediakan kesehatan dan
keamanan
·
Mengurangi
polusi dan meningkatkan kualitas lingkungan
·
Pengumpulan,
daur ulang dan penggunaan kembali limbah padat
·
Penyediaan
dan sanitasi air
·
Lingkungan
yang tidak beracun dan non-alergi
d. Mempertimbangkan keadilan sosial
·
Keadilan
dalam mengakses terhadap layanan, fasilitas dan informasi
·
Pengentasan
kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja
·
Melibatkan
seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan
·
Menyediakan
perumahan yang terjangkau
e. Menghormati sejarah
·
Mengembalikan
monumen dan landmark lokal
·
Menghargai
perbedaan budaya
·
Menghormati
sejarah habitat pribumi
Contoh kota yang menerapkan kota ekologi
-
Kota Masdar, Abu Dhabi, Saudi Arabia
Kota Masdar merupakan projek kota ekologi yang
terletak di Saudi Arabia. Penyewa pertama dari kota ini ialah Institut Sains
dan Teknologi Masdar yang telah beroperasi dimulai dari tahun 2010.
Proyek
ini dikepalai oleh Masdar, anak perusahaan dari Mubadala Development Company.
Pembangunan yang dimulai dari tahun 2006, proyek ini memiliki estimasi anggaran
sekitar 18-22 miliar dollar.
-
Tianjin,
Cina
Sino-Singapore
Tianjin Eco-city adalah proyek kedua antara pemerintahan-pemerintahan
antara Singapore dan Cina.
Sumber
-
Jepits.wordpress.com
-
Archzal.blogspot.com
-
Masdarcity.ae/en/
No comments:
Post a Comment