Wednesday 4 January 2017

Kritik Arsitektur | Metode Kritik Tipikal | Arsitektur setelah masa kemerdekaan

     1.  Metode Kritik Arsitektur Elemen Kritik Tipikal
     a.    Struktur
Tipe ini didasarkan atas penilaian terhadap lingkungan berkait dengan penggunaan material dan pola yang sama, jenis bahan, sistem struktur dan sistem utilitas dan sebagainya.

     b.   Function (Fungsi)
Hal ini didasarkan pada pembandingan lingkungan yang didesain untuk aktifitas yang sama.
Misalnya sekolah akan dievaluasi dengan keberadaan sekolah lain yang sama.
·      Kebutuhan pada ruang kelas
·      Kebutuhan auditorium
·      Kebutuhan ruang terbuka dsb.

     c.    Form (Bentuk)
Diasumsikan bahwa ada tipe bentuk-bentuk yang eksestensial dan memungkinkan untuk dapat dianggap memadai bagi fungsi yang sama pada bangunan lain.
Penilaian secara kritis dapat difocuskan pada cara bagaimana bentuk itu dimodifikasi dan dikembangkan variasinya.
Sebagai contoh bagaimana Pantheon telah memberi inspirasi bagi bentuk-bentuk bangunan yang monumental pada masa berikutnya.

Saya akan menggunakan elemen kritik tipikal yang mengkritik pada Function (fungsi) dari bangunan komersial cafe yang ada di Indonesia :

2.  The Harvest
THE HARVEST merupakan sebuah café yang tujuan market utamanya adakah pelajar dan mahasiswa,terlihat dari singkatan naedia macam kue tart yang beralamat di Jln. Margonda Raya No. 295, Depok ini terbilang cukup menarik dengan berbagai menu yang disedikan dan nuansa kenyamanan dari bangunan itu sendiri.


The Harvest berfungsi sebagai bangunan komersial kafe dengan ruang display makanan yang cukup luas dan ruang untuk bersantai sambil menikmati menu yang ada terdiri dari indoor dan outdoor.



3. Never Been Better
Never Been Better merupakan sebuah cafe yang tujuan market utamanya adalah anak muda. cafe ini terletak di  Jl. Kemang Selatan no 31, Bangka, RT.5/RW.4, Cilandak Tim., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12730.


Never Been Better memiliki fungsi sebagai bangunan komersial kafe dengan tema dine in cafe. dimana para pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan makanan serta minumannya. Never Been Better memiliki space outdoor yang hanya terdapat 3 meja saja. outdoor ini diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin merokok.


Kesimpulan

dari hasil analisis dengan metode tipikal yang ditinjau dari segi fungsi bangunannya, didapat bahwa The Harvest dan Never Been Better merupakan bangunan komersil yang memiliki gaya arsitektur yang berbeda. The Harvest lebih mengedepankan aktivitas yang terjadi di luar ruangan sementara Never Been Better mengedepankan aktivitas di dalam ruangan. fungsi ini mungkin disesuaikan dengan kondisi cuaca yang terjadi di masing-masing daerah sehingga fungsi disebut sesuai dengan daerah tersebut.

SUMBER :

http://ittibancafe137.blogspot.co.id/2013/04/wisata-kuliner-never-been-better-kemang_9869.html
http://batas-depok.blogspot.co.id/2012/12/the-harvest-depok.html